Dosis
Pengertian Dosis
Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan dosis adalah dosis maksimum,
yaitu dosis maksimum dewasa untuk pemakaian melalui mulut, injeksi subkutis dan
rektal. Selain dosis maksimal juga dikenal dosis lazim, dalam Farmakope edisi
III tercantum dosis lazim untuk dewasa juga untuk bayi dan anak. Umumnya
merupakan petunjuk dan tidak mengikat.
Definisi dosis (takaran) suatu obat ialah banyaknya suatu obat yang
dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita baik untuk dipakai
sebagai obat dalam maupun obat luar. Ketentuan Umum FI edisi III
mencantumkan 2 dosis yakni :
1). Dosis
Maksimal ( maximum), berlaku untuk pemakaian sekali dan sehari.
Penyerahan obat dengan dosis melebihi dosis maksimum dapat dilakukan dengan
membubuhi tanda seru dan paraf dokter penulisan resep, diberi garis dibawah
nama obat tersebut atau banyaknya obat hendaknya ditulis dengan huruf lengkap.
2). Dosis Lazim
(Usual Doses), merupakan petunjuk yang tidak mengikat
tetapi digunakan sebagai pedoman umum (dosis yang biasa / umum digunakan).
Macam – Macam Dosis
Ditinjau dari dosis (takaran) yang dipakai,
maka dapat dibagi sebagai berikut :
1).
|
Dosis terapi
|
adalah dosis (takaran)
yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat menyembuhkan si sakit.
|
2).
|
Dosis maksimum
|
adalah dosis (takaran) yang terbesar yang
dapat diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari
tanpa membahayakan.
|
3).
|
L.D.50
|
adalah dosis (takaran) yang menyebabkan kematian
pada
50% hewan percobaan.
|
4).
|
L.D.100
|
adalah dosis (takaran) yang menyebabkan
kematian pada 100 % hewan percobaan
|
Daftar dosis maksimal menurut FI digunakan untuk orang
dewasa berumur 20 - 60 tahun, dengan berat badan 58 – 60 kg. Untuk orang
yang sudah berusia lanjut dan pertumbuhan fisiknya sudah mulai menurun, maka
pemberian dosis lebih kecil dari pada dosis dewasa.
Perbandingan dosis orang usia lanjut terhadap
dosis dewasa :
Umur
|
Dosis
|
60-70 tahun
|
4/5 x dosis dewasa
|
70-80 tahun
|
¾ x dosis dewasa
|
80-90 tahun
|
2/3 x dosis dewasa
|
90 tahun keatas
|
½ x dosis dewasa
|
Dosis untuk wanita hamil
Untuk wanita hamil yang peka terhadap obat-obatan sebaiknya diberi
dalam jumlah yang lebih kecil, bahkan untuk beberapa obat yang dapat
mengakibatkan abortus dilarang, juga wanita menyusui, karena obat dapat
diserap oleh bayi melalui ASI. Untuk anak dibawah 20 tahun mempunyai
perhitungan khusus.
Dosis untuk anak dan bayi
Respon tubuh anak dan bayi terhadap obat tidak dapat disamakan dengan orang
dewasa. Dalam memilih dan menetapkan dosis memang tidak mudah karena harus
diperhitungkan beberapa faktor, antara lain umur, berat badan, jenis kelamin,
sifat penyakit, daya serap obat, ekskresi obat. Faktor lain kondisi pasien,
kasus penyakit, jenis obatnya juga faktor toleransi, habituasi, adiksi dan
sensitip.
Aturan pokok untuk memperhitungkan dosis untuk anak tidak ada, karena itu
beberapa tokoh mencoba untuk membuat perhitungan berdasarkan umur, bobot badan
dan luas permukaan (body surface ) . Sebagai patokan dapat kita ambil salah
satu cara sebagai berkut :
Menghitung Dosis Maksimum Untuk Anak
(1) Berdasarkan Umur.
-
Rumus YOUNG : n/n+12 x
dosis maksimal dewasa, dimana n adalah umur dari anak 8 tahun kebawah.
-
Rumus DILLING : n/20 x
dosis maksimal dewasa, dimana n adalah umur dari anak 8 tahun kebawah.
-
Rumus FRIED
: n/150 x dosis
maksimal dewasa, n adalah umur bayi dalam bulan
(2) Berdasarkan Berat Badan (BB)
- Rumus CLARK (Amerika) :
Berat badan anak dalam kg
x dosis maksimal dewasa
150
|
atau
Berat Badan Anak dalam
pound x dosis maksimal
dewasa
68
|
- Rumus Thermich ( Jerman ) :
Berat Badan Anak dalam kg x
dosis maksimal dewasa
70
|
Ada 3 macam bahan yang mempunyai DM untuk
obat luar yaitu :
Naphthol, guaiacol, kreosot
|
untuk kulit
|
Sublimat
|
untuk mata
|
Iodoform
|
untuk obat pompa
|
Dosis maksimum gabungan
Bila dalam resep terdapat lebih dari satu macam obat yang mempunyai kerja
bersamaan/searah, maka harus dibuat dosis maksimum gabungan. Dosis maksimum
gabungan dinyatakan tidak lampau bila : pemakaian 1 kali zat A +
pemakaian 1 kali zat B, hasilnya kurang dari 100 %, demikian pula pemakaian 1
harinya.
Contoh obat yang memiliki DM gabungan : Atropin Sulfas dengan Extractum
Belladonnae, Pulvis Opii dengan Pulvis Doveri, Coffein dengan Aminophyllin,
Arsen Trioxyda dengan Natrii Arsenas dan lain-lain
Dosis untuk larutan mengandung sirup jumlah
besar
Harus diperhatikan didalam obat minum yang mengandung sirup dalam jumlah besar
yaitu lebih dari 16,67 % atau lebih dari 1/6 bagian, BJ larutan akan
berubah dari 1 menjadi 1,3, sehingga berat larutan tidak akan sama dengan
volume larutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar